Selasa, 17 Januari 2017

macam -macam art

Macam - Macam  Art



 Beberapa macam aliran dalam seni 


                                                                           Abstract 
Pelukis abstrak merasa bahwa lukisan tidak harus menunjukkan satunya hal yangdikenali. Dalam lukisan mereka, mereka tidak mencoba untuk menunjukkan orang, binatang, atau tempat-tempat persis seperti yang muncul di dunia nyata. Mereka terutamadigunakan warna dan bentuk dalam lukisan mereka untuk menunjukkan emosi. BeberapaSeni abstrak disebut juga Non-tujuan seni. Dalam non-obyektif seni, Anda tidak melihatobjek tertentu. Hal ini tidak dicat agar terlihat seperti sesuatu yang spesifik.

                                                  Cubism 


Cubism adalah seni lukis modern yang banyak dibuat. Lukisan-lukisan Cubism merupakan lukisan yang seharusnya tidak terlihat nyata,para Cubism artist menggunakan bentuk geometris untuk menunjukkan apa yang ia sedang coba lukis.Pada awalnya Cubism menggunakan warna abu-abu, cokelat, hijau, dan kuning. Setelah 1914, Cubists mulaimenggunakan warna-warna cerah. Kubisme adalah awal dari gaya Seni abstrak dan Non-objektif.



Expressionism 

Dalam Seni Expressionism, seniman mencoba untuk mengekspresikan perasaantertentu tentang beberapa hal. Para seniman yang melukis dalam gaya ini lebih pedulilukisan mereka memiliki ekspresi perasaan dari pada membuat lukisan itu tampak persisseperti apa yang mereka lukis.
Fauvism 
 Fauvisme adalah gaya seni yang berlangsung hanya empat tahun, mulai tahun1905. Pemimpin gerakan ini adalah Henri Matisse. Para Fauvisme kata Perancis untuk "binatang buas". Ini mendapat nama ini karena lukisan memiliki warna-warna cerah dantidak biasa. Subjek dalam lukisan-lukisan yang ditampilkan dengan cara yang sederhana,dan warna dan pola yang cerah dan liar.
Impresionisme 
 Impresionisme dikembangkan di Perancis selama abad ke-20 akhir 19 dan awal.Potongan-potongan seni dicat seperti jika seseorang hanya melihat subjek lukisan secaracepat. Lukisan-lukisan itu biasanya dalam warna-warna berani dan tidak memiliki banyak detail. Lukisan-lukisan dalam gaya ini biasanya memiliki scene di luat ruangan sepertilandscape. Lukisan dicat agar terlihat berkilau.
  



Pointillism
Dalam Pointillism, artis menggunakan titik-titik kecil atau stroke cat untuk membuat gambar. Dari jauh, titik-titik berbaur bersama untuk membentuk gambar danmemberikan kesan warna yang berbeda karena mereka berbaur bersama.












Pop art

 Pop art dapat didapat dati setiap barang yang setiap hari diambil dengan cara yangtidak biasa dan penuh warna. Pop Art adalah singkatan Popular Art .Hal ini terinspirasioleh komik, iklan, dan hiburan populer.













SUMBER: http://www.academia.edu/3822871/MACAM-MACAM_ALIRAN_SENI_LUKIS_DI_INDONESIA




Minggu, 15 Januari 2017

sejarah art


SEJARAH ART



  • Sejarah Seni Zaman Prasejarah dan Seni Kuno
  • Sejarah seni pada bagian pra sejarah (200.000 SM – 10.000 SM), berdasarkan kumpulan bukti-bukti dari masa paleolitikum, sampai megalitikum memperlihatkan bahwa seni merupakan alat pemujaan dan ritual. Seni dijadikan sebagai perwujudan rasa takut dan tunduknya mereka kepada sesuatu yang disembah saat itu.
  • Pada masa itu, seni seperti bercerita. Seni, berbentuk lukisan yang ada di gua-gua. Saat itu, manusia tidak begitu peduli terhadap bentuk yang diciptakan. Yang terpenting adalah seni tersebut memenuhi fungsinya. Roda, gerabah, tombak, cangkul, merupakan hasil kriya yang tidak peduli akan pemenuhan estetika tersebut.
  • Terlihat dari seni-seni yang ada di negeri seribu dewa, Yunani. Seni Yunani memperlihatkan patung Zeus yang perkasa. Di Mesir papirus bergambar sudah menggambarkan fungsi, narsistik, dan komunikasi sekaligus. Fungsi yang sama ditemukan pula pada tembikar yang telah menemukan bentuk estetiknya, dengan telinga dan komposisi yang beragam.
  • Intinya, penemuan bentuk seni yang terjadi pada masa kuno sudah cukup jauh bergeser dari yang terjadi pada masa pra sejarah. Seni mengalami perubahan yang pesat. Dan hal ini, merupakan sejarah seni, yang melatari terjadinya seni pada fase seperti sekarang ini
  • Sejarah Seni Medieval di Eropa dan Islam


    • Pada masa medieval (800 M – 1500 M), seni adalah sesuatu yang bisa menggambarkan kekuasaan Tuhan. Dalam agama Kristen di Barat, seni tampak pada patung-patung mengenai Yesus Kristus, hiasan pada biara, tabut yang selalu menemani peralatan suci, dan relik yang dipuja oleh masyarakat setempat.
    • Seni pada masa ini, masih memiliki identitas yang sama dengan seni yang terjadi pada masa pra sejarah. Tujuannya adalah untuk urusan kepercayaan.
    • Ternyata, pada masa ini, sejarah seni tertulis berbeda. Dari sini, seni dan iman manusia merupakan perpaduan. Seni juga menggambarkan penghormatan kepada keluarga raja. Koin-koin emas dicetak dengan wajah penguasa. Kepercayaan dan kekuasaan disimbolkan melalui berbagai karya seni.
    • Di Baghdad dari periode medieval yang sama. Aliran seni baru tengah tumbuh. Islam yang ‘mengawasi’ seni agar tidak muncul kepada pemujaan yang berlebihan terhadap sisi objek, memberikan sumbangsih seni baru yang tak pernah ada sebelumnya, yakni iconografi dan kaligrafi.Tujuan lain pun dimiliki. Bahwa batasan antara seni dan kepercayaan harus lebih dipertegas. Tidak boleh bercampur, abstrak atau saling tindih.
    • Iconografi merupakan penggambaran estetik kepada dunia materi. Dunia materi disimulasi dalam beberapa tingkatan, ini menggambarkan seni Islam yang rumit. Adapun kaligrafi adalah mencoba beberapa kemungkinan seni terhadap huruf dan naskah dari kitab suci Alquran. Keindahan dari goresan-goresan huruf arab yang dirangkai dengan sempurna adalah seni yang dimaksudkan.
    • Sejarah Seni Modern dan Kontemporer
    • Sejarah seni modern (1500 M-sekarang), dimulai dari masa Renaisance hingga sekarang. Seni selalu beranjak dari nilai estetika yang harus dibentur-benturkan dengan situasi dan belenggu etika atau iman. Munculnya liberalisme, dan diam-diam perlawanan terhadap kekuasaan gereja adalah bentuk dari seni modern pada masa itu.
    • Kaum seniman di Eropa lantas mencoba melakukan purisme terhadap seni. Seni untuk seni dan seni adalah seni. Tidak boleh dihalangi dalam ekspresi. Pada masa modern, seni berkecambah bagai jamur di musim hujan. Peruntukkannya dibebaskan dari segala estetika yang telah ada. Lukisan Piccaso yang sinis dan abstrak adalah puncak dari seni modern, yang tidak ingin didikte oleh estetika manusia.
    • Pada masa ini, seni terbebas dari apapun. Tidak lagi berdasarkan pemujaan terhadap sesuatu yang dipercayai, tidak juga berdasarkan pada pemujaan terhadap kekuasaan seseorang. Seni terlahir benar-benar sebagai seni yang baru.
    • Lalu kontemporerisme. Pemikiran bukan lagi rumus matematika, melainkan setengah naluriah dan setengah lagi semangat hidup. Hal ini yang melahirkan bohemianisme di New York pada awal abad 20, yang merupakan awal dari ekspresi retrofikasi. Dunia menjiplak adalah bagian dari semangat. Para ahli sosial ikut nimbrung dan menyebutnya sebagai seni posmodernisme.
    • Seni mulai “nakal”. Tidak lagi berdasarkan pada hitungan-hitungan pasti. Tapi lebih kepada kebutuhan manusia terhadap sesuatu, atau naluri itu tadi. Dari sini, seni sepertinya menemukan identitasnya yang sesungguhnya. Bahwa, memang benar sebuah seni harusnya seperti itu. Terbebas dari aturan-aturan baku, tetapi tidak meninggalkan identitas asli.

    Sumber : https://nopik9a.wordpress.com/2013/01/31/20/